Wednesday, May 10, 2006

Tokmiyyah, Isy dan Full

Ada pepatah mengatakan "Candi Borobudur tidak akan tegap berdiri tanpa makanan", dalam artian semua perkara di dunia ini tidak akan terlaksana jika program pelaksanaannya terhalang oleh rasa lapar dan haus, begitu juga diriku pada setiap malam, apalgi malam-malam musim panas seperti itu, kemarin malam aku merasa haus dan bingung, tapi malam ini aku merasa lapar. Hanya punya satu pilihan di dunia ini kalau perut lagi keroncongan, yaitu makan dan makan. Memang kayaknya makan adalah sesuatu yang remeh temeh, padahal makan adalah salah satu faktor terpenting untuk dapat menggerakkan tubuh kita, otomatis rencana dan rancangan-rancangan kita akan berhasil dan dikatakan terlaksana ketika kita bisa makan enak dan tidur nyenyak. Malam itu aku merasakan perutku sakit sekali, suara alam perut berteriak-teriak kencang, seakan-akan arakan pendemo tahun 1998, ketika para pendemo ingin menurunkan Mbah Harto alias mantan presiden kita Bpk Soeharto, sakitnya luar biasa, layaknya perut ditusuk-tusuk dengan belati. Akupun harus memenuhi kebutuhanku yang satu ini, pertama-tama aku masuk ke dapur, tapi alangkahnya kagetnya diriku, di dapur yang biasanyamenyimpan makanan sudah tidak ada lagi, kosong blong, hanya ada sisa-sisa nasi yang sudah kering. Perutku semakin memberontak aku ngaktahan lagi, aku harus melakukan sesuatu, padahal diktat kuliahku masih harus diselesaikan malam ini, teman-teman yang lainnya juga lagi khusuk melototi diktat masing-masing, aku juga ngak mau nganggu yang lainnya.
Jam 12 Malam diarea Gami' Distrik
Setelah beberapa waktu aku mulai membuka saku celana untuk melihat masih ada sisa uang apa ngak, alangkah bersyukurnya diriku, ternyata masih ada sedikit sisa uang, cukup untuk beli Tokmiyyah, Isy dan Full (Makanan termurah dan terlenzat di jagat Mesir. apalagi dimakan ketika perut lapar dan ketika malam dan pagi hari). Aku turun gunung untuk membeli makanan kesayanganku, tidak menunggu lama lagi, karena tempat jual makanan itu dekat degan apartemenku. Setelah selesai membeli, aku masak Fullnya yang masih mentah, pada dasarnya Full itu sudah matang, akan tetapi aku ingin memasaknya lagi supaya lebih nikmat dan lezat lagi. Lima menit kemudian aku selsai memasaknya, aku siap untuk menyantapnya. Wah...hidangan termurah dan terlezat, waktu aku enak menyantapnya, teman-teman yang lainnya ikut nimbrung, ternyata waktu aku masak bau masakanku tersebar ke penjuru rumah, aroma lezat itu telah menggugah dan mengganggu dayakonsentrasi mereka, tak ubahnya seperti aku ketika lapar. Mereka ikut makan denganku, akhirnya Tokmiyyah, Isy dan Full yang mestinya hanya untuk dimakan satu orang, sekarang dimakan oleh empat orang. Tapi ngak apa-apa, mungkin karena barakah dimakan orang banyak, rasa lapar pun hilang menjadi kenyang, padahal kalau disambung-sambungkan tidak nyambung juga, masak....makanan yang sedikit begitu bisa buat kenyang empat orang. Hingga teradisi makan Tomiyyah, Isy, dan Full menjadi rutinitas semua anggota rumah tangga, rutinitas makan makanan termurah dan terhemat di dunia setiap jam 12 malam. Ternyata enak juga punya rutinitas yang menyenangkan seperti ini.......~~~~@~~~~.

Cairo, 09 Mei 2006


0 comments: