Sunday, May 28, 2006

Tangisan Warga Yogyakarta







Pada tanggal 27 Mei 2006 kemarin Indonesia mendapatkan musibah lagi, dari musibah yang satu kemusibah yang lainnya, hampir tak pernah berhenti. Dari bom-bom beberapa tahun silam, banjir, mata uang melorot, stunami sampai saat ini gempa yang menewaskan 1000 jiwa lebih. Gempa yang memorak-morandakan sebagian kota Yogyakarta itu telah menewaskan ribuan penduduk dan menghancurkan rumah-rumah, bahkan candi Prambanan yang unik dan paling di sukai turis-turis manca-negara harus mengalami kerusakan. Para penduduk yang berhasil selamat sekarang sedang beristirahat di alun-alun kota selatan dan utara Yogyakarta, mereka terpaksa harus tidur dan istirahat di alun-alun karena masih trauma dengan gempa kemarin sekitar jam 10 siang itu. Mereka merasa lebih tentra berada dekat Keraton Kesultanan Yogyakarta, ada yang mengatakan juga bahwa gempa ini adalah hasil pengalihan kekuatan letusan gunung berapi yang sampai saat ini belum meletus juga. Mereka sangat percaya bahwa pengalihan ini dilakukan oleh Kesultanan Yogyakarta, kemarin juga Presiden SBY langsung menuju lokasi untuk meninjau para korban, Presiden akan bertempat tinggal sementara di Yogyakarta untuk melihat perkembangan gempa selanjutnya, ia juga tidak mau dikawal oleh pengawal lokal. Memang seharusnya menjadi Presiden adalah saling merasakan penderitaan rakyatnya, apa yang dilakukan oleh Presiden SBY saat ini memang luar biasa, ia berani menanggung segal resiko demi rakyatnya, seperti halnya kemarin ketika terjadi persengketaan antara Indonesia dan Malaysia dalam kasus Ambalat, Presiden sendiri yang turun tangn ke tempat kejadian, padahal kalau dipikir-pikir kondisi yang saat itu memanas sangat membahayakan dirinya. Semoga orang-0rang Indonesia semuanya diberi kesadaran untuk mendukung dan bersatu membantu pekerjaan berat beliau. Karena urusan di dunia ini tidak akan pernah selesai tanpa persatuan dan dukungan dari lainnya, apalagi menyangkut urusan negara. Negara tidak akan pernah maju jika warganya masih ngeyel dan tidak mau mendukung kepala negaranya. Kebijakan apapun asalkan baik dan diterima oleh agama, sudah barang tentu harus di ikuti. Sikap yang diperlihatkan oleh Presiden SBY saat ini sudah begitu bagus, ini yang harus diketahui oleh warga Indonesia, Indonesia masih membutuhkan 1000 SBY lagi untuk kemakmurannya.......
Baca Selanjutnya Bro..

Saturday, May 27, 2006

Seberkas Memori Di Musim Dingin


Aku diam membeku diantara orang-orang yang tak pernak aku kenal, dinginnya pagi ini membuatku lebih enak diam sambil menerawang jauh ke Indonesia. Begitupun temanku Hamdi lebih memilih diam tak bergerak sambil memasukkan tangannya ke dalam saku, ia tampak menggigil kedinginan, angin saat ini mengalir bagaikan aliran air di benua artik, dingin dan membekukan apapun. Tapi aku coba melihat orang-orang disekitarku masih memilih mengenakan pakaian yang tipis, tidak diriku yang saat ini mengenakan tiga lapis baju dan dua lapis jelana. Orang-orang Mesir di sekitarku masih belum merasakan yang namanya dingin, walaupun orang-orang asing sepertiku sudah kalang kabut merasakan dinginnya musim dingin saat ini, dinginnya bagaikan di puncak gunung Semeru, tapi masih lebih parah di sini, karena dingin di sini bisa membuat orang lumpu total, tulang akan menjadi keropos. setelah itu kita tidak akan pernah bisa bergerak lagi, makanya aku sering melihat orang tua di Mesir ini kebanyakan jika berjalan agak kesulitan, karena tulang mereka sudah begitu lema. Persendian seakan-akan terasa sakit. Aku dan Hamdi masih berdiri di samping halte di daerah Gami' distric, kuarahkan sekali lagi wajahku ke arah timur, kuberharap bis yang kutunggu-tunggu selama kurang lebih setengah jam segera datang, ternyata benar bis 80 coret atau kalau orang Malaysia menamainya 80 palang sedang mendekat. Tak seperti biasanya para penumpang berebut menaikinya, hari ini cukup longgar, biasanya bis ini cukup sesak. Aku seperti biasanya lebih memilih berdiri di bagian belakang, aku tak ingin berdesak-desakan dengan orang-orang besar itu. Semua kursi sudah penuh, aku dan Hamdi berdiri bersama, sambil menunggu bis berhenti di tujuan kami, yaitu di Al Azhar University, aku lebih suka menikmati pemandangan jalan dan perumahan di sepanjang jalan. Sedangkan Hamdi memilih membaca Al Qur'annya, memang yang paling aku sukai hidup di Mesir adalah kondisi membaca kitab suci Al Qura'an di tempat manapun, di dalam bis, taksi, angkutan pedesaan, atau sambil jalan-jalan. Di setiap sudut daerah ini kita bisa mendengar orang membaca Al Qur'an, mungkin sebab inilah negara Mesir menjadi salah satu negara yang cukup tentram, di dalam hati setiap penduduknya terdapat Al Qur'an. Bahkan orang yang berjualan pun kalau sedang tidak ada pembeli mereka gunakan waktu itu untuk membaca Al Qur'an, para supir angkutan umum pun membaca Al Qur'an. Indah memang hidup di Mesir.
Setelah bis yang aku tumpangi berhenti di halte Hayyul Stamin (Kampung ke-9), ada empat gadis Mesir yang masih memakai seragam Stanawi naik ke bis ini, aku diam terpaku melihat mereka berempat, empat gadis Mesir itu tampak gaul tidak seperti gadis-gadis Mesir yang lain, pakaiannya lebih banyak mengundang mata lelaki untuk melihat, aku hanya biosa berguming melihat kelakuan mereka, setelah mereka membayar karcis ke Kondiktur, mereka berdiri pas di sandingku, wah......bisa dirasakan gerogi sekali.
Tiba-tiba mereka menyentuh dan mengelus-elus rambutku yang panjang sebahu. Kata mereka rambutku indah dan bagus, aku hanya bisa tersenyum mendengar pujian mereka, mereka tetap ngak mau berhenti mengelus-ngelus rambutku, malahan semuanya mencoba menyentuh rambutku. Semua orang-orang melihatku dengan tatapan sinis dan iri, Hamdi yang sejak tadi melihatku tertawa cengar-cengir.
Memang orang Mesir paling suka dengan rambut anak-anak asia, mungkin karena kebanyakan rambut mereka kriting kali, jadi mereka ngefan rambut anak-nak Asia. Begitu malu diriku dilihat orang-orang sekelilingku, aku menyuruh untuk melepaskan tangan mereka dari kepalaku.
"Khalas ya Anisaah!!!"*
"Sya'ruka gamil awy"**
"Aiwah, Khalas ba ah!!!"***
Setelah agak kutinggikan suaraku mereka baru melepaskan kepalaku, mereka menjauhiku satu persatu, hingga tinggal satu orang yang berada dipinggirku, ia menoleh kearahku sambil mengerdipkan matanya. Tersentak aku dibuatnya, sekejap orang-orang melihatku lagi, mereka tampak tambah melotot, tiga gadis lainnya tertawa terbahak-bahak melihat aksi teman satunya itu, aku langsung menundukkan kepala, malu sekali aku dibuatnya.
"Sial gadis-gadis itu"
kataku di dalam hati, setelah beberpa menit kemudian mereka turun dari bis, dalam setengah perjalanan itu aku memilih menundukkan kepalaku, begitu malu. Stelah bis berhenti di halte samping Universitas, semua penumpang turun, di dalam perjalanan menuju kampus aku digoda habis-habisan oleh Hamdi, katanya seandainya itu dirinya yang di sentuh rambutnya, ia akan menyentak gadis-gadis itu, tapi itu tidak aku lakukan, karena aku paling takut dengan gadis Mesir, aku ngak mau mempunyai urusan dengan gadis Mesir, urusan ruwet dan berbahaya. Jangan macem-macem dengan wanita apalgi gadis Mesirnya. Mereka paling di lindungi di Negeri ini, berurusan dengan mereka sama halnya berurusan dengan tirai besi.
Cairo, 23 Mei 2006
)-:: Seberkas memori di musim dingin setahun yang lalu.
* Sudah wahai Nona
** Rambutmu indah sekali
*** Ya....sudah ah!!
Baca Selanjutnya Bro..

Friday, May 26, 2006

Bingkisan Do'a

Ya Allah.... Seandainya telah engkau catatkan... Dia milikku tercipta buatku... Satukanlah hatinya dengan hatiku... Titipkanlah kebahagian antara kami.... agar kemesraan itu abadi... Dan ya Allah... ya tuhanku yang maha mengasihi... Seiringkanlah kami melayari hidup ini... Ketepian yang sejahtera dan abadi...
Tetapi ya Allah... Seandainya telah engkau takdirkan.... dia bukan miliku... Bawalah ia jauh dari pandanganku.... Luputkanlah ia dari ingatanku... Dan peliharalah aku dari kekecewaan....
Serta ya Allah ya tuhanku yang maha mengerti.... Berikanlah aku kekuatan... Melontar bayangannya jauh ke dada langit... Hilang bersama senja nan merah.. agarku bisa bahagia... Walaupun tanpa bersama dengannya...
Dan ya Allah yang tercinta... Gantillah yang telah hilang.... Tumbuhkanlah kembali yang telah patah... Walaupun tidak sama dengan dirinya...
Ya Allah ya tuhanku... Pasrahkanlah aku dengan takdirmu... Sesungguhnya apa yang telah engkau takdirkan... Adalah yang terbaik buat ku.... kerana engkau maha mengetahui... Segala yang terbaik buat hamba Mu ini...
Ya Allah... Cukuplah engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku... Di dunia dan di akhirat... Dengarlah rintihan dari hamba-Mu yang daif ini... Jangan engkau biarkan aku sendirian... Di dunia ini mahupun di akhirat... Menjuruskan aku kearah kemaksiatan dan kemungkaran... Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman... Supaya aku dan dia sama2 dapat membina Kesejahteraan hidup... Ke jalan yang Engkau redhai... dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh....
Amin.. Ya Rabbal A'lamin. .
Cairo, 26 Mey 2006
Baca Selanjutnya Bro..

Sunday, May 21, 2006

Malaikat Dan jeritan Anak Kecil Di Kolom Jembatan

Dalam kebisuan kadangkala aku harus menjerit dan berteriak-teriak dalam hati, aku melihat banyak sekali wajah-wajah yang perlu dikasihani, mereka....ya...wajah mereka begitu menyiksa hatiku. Kadang aku ingin sekali menolongnya, tapi aku tak mampu lagi mengulurkan tanganku walaupun cuma sehasta. Aku sendiri pada dasarnya pun perlu dikasihani. Kenapa mereka harus berlari berlomba bersama waktu di jalan-jalan, di rumah-rumah kumuh, dan dibawah jembatan. Kenapa tidak ada satu orang pun yang mampu menjamah menolongnya, walaupun hanya memberikan sebuah senyuman manis bagi mereka. Kenapa orang -0rang dizaman ini begitu ego dengan orang lain, bahkan egois pada dirinya sendiri, bukankah menolong orang lain juga menolong diri kita sendiri, tapi entah aku tidak tahu apa dalil mereka untuk tidak mau menjamah anak-anak kecil dan orang tua yang perlu dikasihani seperti itu.
Sampai saat ini aku hanya bisa membisu dan membisu, aku tidak berani berteriak dengan lantang membela hak-hak mereka, hanya tulisan kecil dan lemah ini yang mampu aku lakukan untuk meneriaki jiwa-jiwa egois. Kadang aku iri pada orang yang mau melangkah jauh ke dasar lautan, atau terbang jauh ke awan, hanya karena ingin sekali ia menolong orang lain, aku ibah sekali dengan malaikat-malaikat penebar rahmat itu. Tapi tetap saja mereka harus melalui orang-orang yang egois, orang-orang tak tahu diri itu mencoba merampas senyuman yang diberikan sang malaikat. Aku tetap tidak bisa apa-apa.....dunia begitu luas, tapi tangan manusia begitu pendek, kemauan manusia begidu banyak, tapi kemauan untuk membantu saudaranya begitu sedikit. Hatiku tetap pilu melihat duniaku yang sudah hampir mendekati waktu tuanya, tapi manusia tetap tidak mau tahu dengan dunia yang tua dan beruban. Aku ingin menangis, tapi apa manfaatnya tangisanku, walaupun aku menangis keluar air mata darah pun tidak akan pernah dunia ini berubah. Manusia yang dimasuki sifat rakus akan sulit sekali menghilang dalam dirinya. Dan akhirnya aku tetap membisu bersamaan dengan teriakan-teriakn anak-anak kecil dan orang tua di kolom jembatan........
Cairo, 21 Mei 2006
*Aku coba mengingat sayap-sayap malaikat yang patah terjerembab ke tanah basah penuh dengan lumpur hitam kehidupan
Baca Selanjutnya Bro..

Wednesday, May 17, 2006

Surat Untuk Kekasihku


Sudah lama blog-ku ini aku biarkan kosong, selama ini aku hanya belajar html secara mati-matian. Untung ada teman-teman yang mau bantu aku belajar mengubah template dll. Thanks banget buat teman-teman yang sudi meluangkan waktunya untuk mengajarkan ilmunya kepada orang bodoh ini. Mungkin karena ujian dan konsentrasiku belajar html yang membuat tulisanku menjadi ngadat. Tapi lihat aja nanti satu bulan lagi...aku akan nulis setiap hari, nulis apapun yang bisa aku tulis, entah tentang kebobrokan saat ini, atau hanya gurasan hatiku yang tersayat-sayat. Hari ini aku bahagia sekali, karena ada satu orang yang telah menjamah blog-ku, orang itu adalah orang yang paling aku sayangi, sudah lama aku tidak melihatnya, aku sangat berharap sekali dapat melihatnya kembali setelah kuberhasil nanti. Aku akan tunjukan kepadanya, bahwa aku bisa belajar segala-galanya dan akan siap menjadi apapun dirumah nanti. Aku berharap ia mau bersabar dan tetap mempercayaiku, bersabar karena kita berjahuan, dan meyakiniku, bahwa aku akan kembali kepadanya lagi. Aku juga berharap sekali ia bisa mengerti tentang diriku di sini, tantang kehidupanku dan tentang pengembaraanku. Mungkin yang perlu dibutuhkan oleh dua insan yang sedang berkasih sayang adalah saling mengerti, sabar, tanggung jawab dan kepercayaan antara keduanya. Semuanya berkesinambungan antara yang satu dan yang lainnya, tidak bisa dipisahkan, karena kesemuanya bagaikan satu jasad.
Tapi, entah jika memang kondisi tidak memungkinkan, mungkin ada sesuatu diluar jangkauan manusia, aku ngak tahu juga, aku berharap ia mau memahami. Mungkin suatu saat ia akan membaca tulisanku ini, selama ini aku jarang berkomunikasih, anggap saja ini sebagai media komunikasi kita berdua. Engkau membaca dan aku akan mendapatkan jawaban atau tanggapanmu tentang yang aku tulis itu. Selama ini aku sangat percaya dan sangat yakin sekali denganmu, hingga akupun tidak pernah untuk mencoba berfikir yang ngak-ngak. Aku akan lihat bagaimana nantinya nasib kita berdua, karena yang membuat nasib manusia adalah Tuhan segala-galanya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya, apakah kita akan mendapatkan manisnya gula atau pahitnya empedu. Kita hanya bisa berusaha untuk mencoba mendapatkan yang kita inginkan, kita tidak wajib mendapatkan yang kita inginkan, Allah-lah yang wajib menentukan keadaan dan nasib kita.
Aku masih ingat sekali kenangan manis denganmu, kenangan yang tidak mungkin aku lupakan, kenangan kita berjalan berdua, kenangan kita ngobrol bersama teman-teman tercinta, bahkan kenagan waktu kita masih belajar bersama di suatu tempat yang asyik dan penuh berkah. Aku pun ingat ketika engkau tanpa sengaja mau tertabrak olehku, mungkin itu pertama kalinya kita bertemu dan saling mengenal, cuma kenangan manis yang satu ini sudah hampar ditelan waktu. Aku pernah dikasih cerita tentang dua insan yang saling jatuh cinta dan saling berjahuan oleh seorang kawan, ia berkat kondisi seperti ini amatlah jelek, karena bisa saja yang satu atau yang lainnya saling curang, dalam artian mereka beraduh kasih dengan yang lainnya tanpa sepengetahuan sang kekasih. Aku mendengar cerita ini tertawa getir, hampar, aku hany bisa menjawab, munkin keduanya tidak punya keyakinan dan rasa tanggung jawab antara keduanya.
memang aku sangat takut ceritaku akan mengalami masa ending seperti cerita kawanku itu, tapi aku pupuk rasa percaya itu padamu. Aku juga masih ingat ketika engkau mengirim sms yang berbunyi;
Tentang matahari
Aku ngak pernah bertanya kenapa ia terbit dantenggelam
Tapi, aku selalu bertanya-tanya masikah engkau menyayangi dan mencintaiku
Aku hanya bisa menjawab;
Begitupun diriku sayang....!
begitupun tentang bulan
Aku tidak pernah bertanya....
Masikah ia bercahaya terang ?
Atau ia terhalang oleh bintang-bintang
Tapi, aku ingin bertanya pada yang kusayang
Apakah ia masih punya keyakinan dan kesabaran
Mungkin hanya itu yang mau aku tulis, entah engkau akan mengerti atau tidak, yang jelas aku ingin ngomong banyak, jika engkau ingin melihat keadaanku, engkau bisa melihat tulisanku saat ini. Karena tulisanku sangat dekat dengan hatiku dan kondisiku saat menulis itu, aku akan menulis apa yang ada dalam hati dan otakku. Entah sesuatu itu bertentangan dengan orang-orang atau bahka, orang akan bertepuk tangan membaca tulisanku itu. Hanya ini persembahan bagi orang-orang yang kusayang, khususnya kepadamu wahai kekasihku. Slama untuk teman-teman semoga mereka diberi kemudahan dan keberhasilan dunia akhirat dan kelak kita akan dipertemukan kembali di suatu tempat yang penuh dengan kenikmatan. Doakan diriku selalu, semoga juga diberi kemudah dan kebrhasilan. Aku beri sesuatu yang indah dibawah ini:


رب ورقاء هتوف في الضحا *
ذات شجو صدحت في فتن

ذكرت القا ودهرا سالفا *
فبكت حزنا فها جت حزني

فبكائى ربما ارقها *
وبكاها ربما ارقني

ولقد تشكو فما افهمها *
ولقد اشكو فما تفهمني

غير اني بالجوى اعرفها *
وهي "ايضا" بالجوى تعرفني

Sering kali burung-burung berkicau dengan lantang mengungkapkan kesedihannya di waktu dhuha sambil bertengger di atas dahan

Karena ia teringat kekasih di masa lalu, maka ia menangis, hingga kesusahanku bangkit

Sering kali tangisku membuatnya terjaga, dan sering kali tangisnya membuatku terjaga

Sungguh……!!! Kadang-kadang ia mengeluh, namun aku tidak dapat memahami keluhannya, dan kadang-kadang aku mengeluh, namun ia pun tidak dapat memahami keluhanku
Akan tetapi,dalam kerinduan aku mengenalnya dan dalam kerinduan ia juga mengenalku

شهوة الانسان تورثه الذل
نلقيه فى البلاء الطويل

Asmara seseorang itu dapat mengubahkan dia hina dan mendapatkannya kesebuah bencana yang panjang
Wassalamu'alaikum....
Cairo, 18 Mei 2006
Angga Sf
Baca Selanjutnya Bro..

Friday, May 12, 2006

Keluhanku.......

Ujian sudah dekat, tapi selama ini persiapan yang kulakukan belum menjapai 100%. Bahkan bisa dibilang belum siap malahan, selama ini aku belajarnya nyantai-nyantai, itulah kesalahanku. baru bertaubat dibelakang, kalau tahun lalu aku belajar hancur-hancuran dari sampul awal sampai akhir aku hafal, tapi sekarang kayaknya prek....gitu loh. Tapi kayaknya ada sesuatu yang bakalan terjadi senganku, aku ngak tahu apaan itu, jika Allah menghendaki, pasti segalanya bisa terjadi, so.....mungkin saat ini aku masih menunggu peluang itu. Aku yakin dengan uhanku yang Maha Pengasih dan Penyayang itu, ia bakalan membantuku, membantu orang-orang yang sedang ngamba ilmu di tempat mulia ini. Bahkan para malaikat selalu meletakkan sayapnya bagi orang-orang yang sedang menjari ilmu, orang-orang yang niat denga ikhlas adalah orang-orang yang mulia di sisi semua makhluk Allah dan Allah sendiri.
Untuk kelanjutannya..kita lihat masa depanku...ok.
Cairo, 10 Mei 2006
Baca Selanjutnya Bro..

Wednesday, May 10, 2006

Tokmiyyah, Isy dan Full

Ada pepatah mengatakan "Candi Borobudur tidak akan tegap berdiri tanpa makanan", dalam artian semua perkara di dunia ini tidak akan terlaksana jika program pelaksanaannya terhalang oleh rasa lapar dan haus, begitu juga diriku pada setiap malam, apalgi malam-malam musim panas seperti itu, kemarin malam aku merasa haus dan bingung, tapi malam ini aku merasa lapar. Hanya punya satu pilihan di dunia ini kalau perut lagi keroncongan, yaitu makan dan makan. Memang kayaknya makan adalah sesuatu yang remeh temeh, padahal makan adalah salah satu faktor terpenting untuk dapat menggerakkan tubuh kita, otomatis rencana dan rancangan-rancangan kita akan berhasil dan dikatakan terlaksana ketika kita bisa makan enak dan tidur nyenyak. Malam itu aku merasakan perutku sakit sekali, suara alam perut berteriak-teriak kencang, seakan-akan arakan pendemo tahun 1998, ketika para pendemo ingin menurunkan Mbah Harto alias mantan presiden kita Bpk Soeharto, sakitnya luar biasa, layaknya perut ditusuk-tusuk dengan belati. Akupun harus memenuhi kebutuhanku yang satu ini, pertama-tama aku masuk ke dapur, tapi alangkahnya kagetnya diriku, di dapur yang biasanyamenyimpan makanan sudah tidak ada lagi, kosong blong, hanya ada sisa-sisa nasi yang sudah kering. Perutku semakin memberontak aku ngaktahan lagi, aku harus melakukan sesuatu, padahal diktat kuliahku masih harus diselesaikan malam ini, teman-teman yang lainnya juga lagi khusuk melototi diktat masing-masing, aku juga ngak mau nganggu yang lainnya.
Jam 12 Malam diarea Gami' Distrik
Setelah beberapa waktu aku mulai membuka saku celana untuk melihat masih ada sisa uang apa ngak, alangkah bersyukurnya diriku, ternyata masih ada sedikit sisa uang, cukup untuk beli Tokmiyyah, Isy dan Full (Makanan termurah dan terlenzat di jagat Mesir. apalagi dimakan ketika perut lapar dan ketika malam dan pagi hari). Aku turun gunung untuk membeli makanan kesayanganku, tidak menunggu lama lagi, karena tempat jual makanan itu dekat degan apartemenku. Setelah selesai membeli, aku masak Fullnya yang masih mentah, pada dasarnya Full itu sudah matang, akan tetapi aku ingin memasaknya lagi supaya lebih nikmat dan lezat lagi. Lima menit kemudian aku selsai memasaknya, aku siap untuk menyantapnya. Wah...hidangan termurah dan terlezat, waktu aku enak menyantapnya, teman-teman yang lainnya ikut nimbrung, ternyata waktu aku masak bau masakanku tersebar ke penjuru rumah, aroma lezat itu telah menggugah dan mengganggu dayakonsentrasi mereka, tak ubahnya seperti aku ketika lapar. Mereka ikut makan denganku, akhirnya Tokmiyyah, Isy dan Full yang mestinya hanya untuk dimakan satu orang, sekarang dimakan oleh empat orang. Tapi ngak apa-apa, mungkin karena barakah dimakan orang banyak, rasa lapar pun hilang menjadi kenyang, padahal kalau disambung-sambungkan tidak nyambung juga, masak....makanan yang sedikit begitu bisa buat kenyang empat orang. Hingga teradisi makan Tomiyyah, Isy, dan Full menjadi rutinitas semua anggota rumah tangga, rutinitas makan makanan termurah dan terhemat di dunia setiap jam 12 malam. Ternyata enak juga punya rutinitas yang menyenangkan seperti ini.......~~~~@~~~~.

Cairo, 09 Mei 2006


Baca Selanjutnya Bro..

Monday, May 08, 2006

Tiga Gadis Mesir

Malam itu aku berjalan sendiri, tanpa seorang pun yang menemani, hanya rasa malas belajar dan kejenuhan yang menemaniku. sudah tiga hari aku tidak turun gunung. Entah bagaimana kabar dunia di bawah sana. Pasalnya rumahku berada di salah satu apartemen di daerah Gami' H-10 Nasr City, berada di puncak paling atas apartemen, orang Mesir biasanya sering menyebutnya dengan Syutuh atau apartemen yang paling atas sendiri. selam tiga hari itu diriku hanya di temani selimut indah dan empuk, dikta-diktat kuliah yang juga belum habis-habis, juga sebuah komputer yang biasa aku gunaka untuk menghilangkan kejenuhanku. Tapi diriku ngak tahu kenapa kejenuhan itu juga ngak hilang-hilang, walaupun komputer terus bernyanyai dengan indah. Akhirnya aku coba untuk menghilangkannya di luar. aku berjalan di malam hari nan panas di Musim Panas tanpa tujuan yang pasti, baru ditengah perjalanan aku ingat kebiasaan diriku setahun yang lalu, setahun yang lalu di waktu yang sama saat ini aku setiap malam setelah belajar aku turun gunung bersama teman-teman untuk menghilangkan kejenuhan di sebuah kafe di samping Su' Sayyarat (Pasar Mobil). Di sana aku banyak habiskan wktu hanya untuk ngobrol sesuatu tema entah tentang pelajaran atau kabar-kabar hangat tentang Indonesia waktu itu, sambil menyeruput minuman yang bermacam-macam sesuai keinginan, seperti Juz Tebu (Assab), Gazar (wortel), Tamr Hindi (Juz Asam) atau Juz-juz yang lainnya. Sekarang aku akan pergi ke sana, mungkin kejenuhan dan kepala sakitku akan hilang. setelah nyampek di sana kucoba memesan segelas Tamr Hindi kesukaanku. Rasa asam-asam manisnya akan lebih dahsyat ketika diseruput di saat malam hari nan panas. D samping tempat dudukku ada gadis-gadis Mesir yang lagi menikmati indahnya malam di musim panas, mereka ada tiga orang yang sedang bercanda ria bersama-sama. Di samping kananku ada juga satu keluarga dari Afrika, sedangkan sebelah kiri ada dua orang entah Rusia atau Turki yang sedang memadu cinta, yang perempuan menggunakan cadar aku ngak bisa melihat kcantikanya. Wah.....indahnya mala ini sangat terasa, semua orang keluar rumah mencari angin malam yang berhembuas dari pasal mobil sebelah samping kafe. Inilah saat-saat paling indah di Mesir. semuanya tampak indah ketika malam hari, pikiran akan jernih ketika engkau keluar malam hari.
Cairo, 8 Mei 2006
Baca Selanjutnya Bro..